5 Fakta Ilmiah Tentang Waktu
Waktu adalah dimensi keempat yang diketahui oleh manusia. Waktu dipakai untuk mengurutkan kejadian kejadian yang terjadi di masa lalu, sekarang, hingga masa depan. Sejak revolusi industri mulai digaungkan, banyak ilmuwan yang berusaha mencari tahu lebih dalam tentang hakikat waktu. Waktu menjadi inti penelitian dari berbagai bidang, mulai dari agama, filsafat, hingga sains. Tidak sedikit ilmuwan yang percaya bila waktu adalah salah satu fondasi dasar dari alam semesta kita.
Bahkan, beberapa dari mereka diketahui berupaya untuk membuat alat yang dapat melakukan perjalanan menembus waktu hanya untuk kembali ke masa lalu atau menembus masa depan. Di balik penelitian penelitian ilmuwan tentang waktu, terdapat beberapa fakta unik tentang waktu yang sering luput mendapat perhatian umat manusia. Padahal, fakta-fakta tersebut cukup penting untuk memahami kejadian kejadian yang terjadi di sekitar kita.
Berikut adalah 5 Fakta Ilmiah Tentang Waktu :
1. Jam atom menjadi penanda waktu bumi
Saat melakukan penelitian terhadap objek objek luar angkasa atau benda benda prasejarah, ilmuwan menggunakan jam paling akurat di bumi sebagai patokan waktu mereka. Jam tersebut saat ini tersimpan di National Institute of Standards and Technology di Colorado, Amerika. Jangan bayangkan jam ini berbentuk layaknya sebuah jam yang ada di rumah rumah.
Sebab jam atom bernama NIST-F1 tersebut berukuran beberapa meter dan terdiri dari beberapa tabung tabung raksasa. NIST-F1 yang kini juga menjadi patokan waktu utama Amerika berfungsi dengan mencatat getaran dari atom Cesium yang kemudian dikenal dengan satuan detik. Hebatnya, jam Cesium ini tidak akan terlambat sedetik pun selama 300 juta tahun.
2. Gravitasi mempengarui kecepatan waktu
Ilmuwan yang dianggap paling cerdas di abad ke 20, Albert Einstein menyatakan bila gravitasi dapat membuat waktu berjalan lebih lambat dari pada seharusnya. Efek gravitasi sangat berpengaruh terhadap aliran waktu. Saat mendekati pada sebuah sumber gravitasi yang mengeluarkan daya tarik sangat besar, secara otomatis waktu akan berjalan dengan lebih lambat.
Misalnya, saat manusia bergerak mendekati inti bumi, waktu bergerak lebih lambat dari saat manusia berada di daratan. Demikian pula saat manusia terbang menggunakan pesawat, waktu berjalan lebih cepat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan jam atom, gravitasi yang lebih lemah di angkasa membuat waktu terbang lebih cepat hingga beberapa nano detik. Jika jam atom dibawa ke tempat dengan ketinggian yang berbeda, maka waktu yang ditunjukkan pun tidak akan sama.
3. Waktu baru muncul setelah fenomena Big Bang
Ternyata waktu di masa lalu pun mempunyai batas. Berdasarkan teori relativitas dari Einstein, waktu baru terjadi setelah ledakan dahsyat yang menandai awal mula terbentuknya alam semesta atau Big Bang terjadi. Ilmuwan percaya apabila waktu dan ruang terhubung dan tidak dapat dipisahkan keberadaannya antara satu dengan yang lain.
Keberadaan ruang juga menjadi indikasi kehadiran gerak. Saat Big Bang terjadi 13,7 miliar tahun silam, ledakan dahsyat yang dihasilkannya membentuk ruang ruang dan gerakan di alam semesta. Ledakan Big Bang dipercaya memulai seluruh gerakan benda di alam semesta dari sebuah titik mungil. Oleh sebab itu, manusia tidak bisa mengukur waktu sebelum Big Bang.
4. Otak buat manusia hidup di masa lalu
Pernahkah Anda mengalami game over saat bermain game, padahal Anda merasa sudah memencet tombol loncat tetapi karakter gagal melakukannya. Jika iya, Anda dalam waktu yang sangat singkat berada di masa lalu. Menurut penelitian dari ahli saraf bernama David Eagleman, setiap manusia hidup sekitar 80 mili detik (0,08 detik) di masa lalu. Selama itu otak berhenti sama sekali.
Hal ini disebabkan otak kita membutuhkan jangka waktu tersebut untuk memproses sebuah rangsangan. Oleh sebab itu, saat bermain game di sebuah layar monitor yang mempunyai kecepatan frame lebih cepat dari 0,08 detik (monitor HD bisa mencapai 0.05 fps), otak kita terlambat dalam merespon sehingga tanpa kita sadari kita memencet tombol pada loncat saat karakter sudah terjatuh.
Contoh lainnya adalah saat kita bertepuk tangan. Kita dapat melihat gerakan tangan dan mendengar suara dalam waktu yang bersamaan. Padahal seperti yang diketahui, cahaya yang membuat kita dapat melihat benda (tangan) mempunyai kecepatan yang lebih tinggi dari suara. Jadi, jika manusia tidak hidup di masa lalu selama 0,08 detik, suara baru akan terdengar beberapa saat setelah mata melihat tangan saling bertepuk.
5. Waktu di bumi semakin melambat akibat bulan
Bulan memang sangat berguna bagi bumi. Tanpa bulan mungkin bumi sudah lama berbenturan dengan planet lain akibat revolusi yang tidak stabil. Namun, bulan ternyata juga menyebabkan waktu di bumi berjalan lebih lambat tiap abadnya.
Gaya tarik menarik antara bumi dan bulan yang menyebabkan perubahan gelombang laut di bumi dipercaya membuat siang di bumi bertambah lama 2 mili detik setiap seratus tahun. Mungkin untuk saat ini dampaknya bagi manusia belum terasa, tetapi dalam 200 juta tahun satu hari di bumi bisa menjadi 25 jam.
Baca Juga 7 Pertanyaan Ilmiah Yang Masih Misteri.
Sumber : merdeka.com
0 comments:
Post a Comment